Halaman

Minggu, 29 Januari 2012

STOP "SINETRON"


Sudah tidak asing lagi di telinga kita tentang kata SINETRON. Sejarah awal SINETRON dimulai dari tayangan yang berbudaya, dipopulerkan oleh Sjuman Djaya, salah satu tokoh pendiri Institut Kesenian Jakarta. Namun SINETRON sekarang mengalami pendzaliman terhadap insan film yang ingin berkarya dengan visi dan misi yang baik. SINETRON sekarang sudah tercemar virus-virus busuk dari kalangan tertentu yang ISI dari cerita dalam tayangan tersebut tidak mempunyai nilai budaya atau karakter sebuah bangsa Indonesia sendiri.

Oestad Film ingin mengajak para pembaca, agar mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk pandai-pandai memilih tayangan yang bermafaat. Saat ini ada FTV (Film Televisi), dimana isi dari cerita film tersebut menceritakan sebuah kebudayaan yang ada di salah satu daerah Indonesia diantaranya Yogyakarta, Bandung, Bali, Solo, dan lainnya. Mungkin ini dapat menjadi alternatif untuk melihat sebuah hiburan televisi ketimbang SINETRON.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih Atas Apresiasinya.